Welcome to my Bloggg

ini blog isinya penting gag pentingg

My Photo

Translate

Rabu, 07 Januari 2015

LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN DI MALANG DAN BALI

LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN DI PEMERINTAH KOTA MALANG, UNIVERSITAS NEGERI MALANG, DAN PUSAT OLEH-OLEH CAH AYU Disusun Oleh: Cahyawati (104022421032) PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kuliah Kerja Lapangan (KKL) merupakan salah satu mata kuliah program utama yang harus ditempuh dan wajib lulus bagi setiap mahasiswa Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran FE UNY. Kuliah ini diselenggarakan di instansi-instansi atau dunia usaha/dunia industri yang memiliki relevansi penerapan teori-teori administrasi dalam setiap aktivitas kerja yang dilakukan.. Kuliah Kerja Lapangan dapat terlaksana dengan melibatkan berbagai pihak mulai dari para mahasiswa, dosen, dunia usaha/ dunia industri, dan instansi-instansi yang relevan dengan jurusan. Dengan mengunjungi dunia usaha/ dunia industri dan instansi-instansi terkait diharapkan mahasiswa mendapatkan gambaran riil di lapangan terutama mengenai proses administrasi dan aktivitas perkantoran yang dilakukan pada dunia industri dan lembaga tersebut. Adapun lembaga atau instansi yang dikunjungi adalah Pemerintah Kota Malang, Universitas Negeri Malang, dan Pusat Oleh-Oleh Cah Ayu Bali. Dalam melakukan aktivitas kerja sehari-hari, lembaga-lembaga tersebut melakukan berbagai kegiatan di bidang keadministrasian. Berbagai kegiatan di bidang administrasi itu di antaranya pengelolaan arsip dan Kehumasan seperti yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Malang, sistem pengorganisasian yang dilakukan Universitas Negeri Malang, serta kegiatan kewirausahaan seperti yang dilakukan di Pusat Oleh-Oleh Cah Ayu Bali. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas maka dapat diambil rumusan masalah yaitu: 1. Bagaimanakah sistem pengelolaan kearsipan di Pemerintah Kota Malang? 2. Bagaimanakah kegiatan Kehumasan dan kepegawaian di instansi Pemerintah Kota Malang? 3. Bagaimanakah sistem pengorganisasian di Universitas Negeri Malang? 4. Bagaimana profil dan sejarah Pusat Oleh-Oleh Cah Ayu di Bali? C. TUJUAN KKL Kuliah Kerja Lapangan ini bertujuan untuk: 1. Melatih mahasiswa untuk dapat membangun kerjasama tim dan kerjasama dengan pihak luar. 2. Melengkapi syarat kegiatan akademik mahasiswa Pendidikan Administrasi Perkantoran. 3. Menyelaraskan antara teori yang diperoleh dengan aplikasi di lapangan. 4. Mahasiswa dapat memiliki keterampilan, wawasan dan sikap tentang dunia kerja yang akan digeluti setelah menyelesaikan studi. 5. Memberikan pengalaman nyata agar nantinya apabila bekerja di sebuah instansi pemerintah tersebut tidak asing lagi. D. Manfaat KKL Berbagai manfaat hasil KKL antara lain sebagai berikut : 1. Bagi mahasiswa a. Menumbuhkan sikap kewirausahaan (entrepreneurship) b. Memiliki pengalaman bersosialisasi dengan dunia kerja c. Mendapatkan ide-ide (gagasan) asli (authentic) dari lapangan yang dapat dilanjutkan menjadi persoalan karya ilmiah (penelitian) untuk program kreativitas mahasiswa (PKM) atau tugas akhir skripsi. 2. Bagi Lembaga Pendidikan a. Terjalin hubungan kerjasama yang saling menguntungkan antara Program Studi Pendidikan Administrasi, FE UNY dengan dunia kerja. b. Dapat digunakan sebagai dasar penyusunan kurikulum Program Studi Pendidikan Administrasi, Jurusan Pendidikan Administrasi FE UNY dalam rangka menentukan kesesuaian kurikulum dengan kebutuhan lapangan kerja. c. Sebagai bahan masukan (feedback) yang dapat digunakan untuk mengevaluasi Program Studi Pendidikan Administrasi. 3. Bagi Instansi Tempat Kerja a. Terjalin hubungan kerjasama yang saling menguntungkan antara instansi tempat KKL dengan mahasiswa maupun Program Studi Pendidikan Administrasi, JurusanPendidikan Administrasi FE UNY. b. Mendapatkan masukan baik berupa saran atau gagasan dari mahasiswa yang mungkin dapat bermanfaat bagi pengembangan proses atau produk di instansi tempat KKL. c. Memantapkan eksistensi instansi di kalangan mahasiswa sebagai calon tenaga kerja.   BAB II METODE KEGIATAN A. Obyek dan Sasaran Kegiatan KKL 1. PEMERINTAH KOTA MALANG Pemerintah kota malang merupakan pusat pemerintahan yang terletak di pusat kota malang di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kota ini berada di dataran tinggi yang cukup sejuk, terletak 90 km sebelah selatan Kota Surabaya, dan wilayahnya dikelilingi oleh Kabupaten Malang. Malang merupakan kota terbesar kedua di Jawa Timur, dan dikenal dengan julukan “kota pelajar”. Obyek KKL yang pertama dikunjungi adalah Balai Kota Pemerintah Kota Malang, yang beralamat di Jalan Tugu 1 65119 Malang, Jawa Timur. Kota Malang letaknya sangat strategis yaitu di depannya terdapat alun-alun kota Malang yang menambah keindahan bagi para wiasatawan. Di Balai Kota Malang, kegiatan KKL dilakukan dengan mendengarkan penjelasan tentang kota malang baik dari sejarah, visi misi, potensi, prestasi, dan lain-lain. 2. UNIVERSITAS NEGERI MALANG Universitas Negeri Malang berlokasi di Jl. Surabaya No 6 Malang, Jawa Timur. Adapun sejarah berdirinya adalah UM berasal dari Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) yang diresmikan oleh Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan, Prof. Mr. Muhammad Yamin pada tanggal 18 Oktober 1954 berdasarkan SK No. 38742/Kab tanggal 1 September 1954. Pada tahun 1999/ 2000 UM telah membuka 6 program studi baru, terdiri atas: a. Empat program studi non kependidikan, yaitu: • Ilmu Keolahragaan (S1) • Manajemen (S1) • Manajemen Pemasaran (D3) • Akuntansi (D3) b. Dua program studi kependidikan, yaitu: • Pendidikan Bahasa Jerman (S1) • Pendidikan Seni Tari (S1) Pada tahun 2000/2001 membuka satu program studi baru non kependidikan, yaitu Psikologi (S1); dan tahun 2004/2005 membuka program studi non kependidikan Ilmu Sejarah. Berdasarkan SK Presiden RI No. 93 Tahun 1999 menetapkan bahwa IKIP MALANG berubah menjadi Universitas Negeri Malang (UM) dan berdasarkan SK Dirjen Dikti No. 143/DIKTI/Kep/ 2000 UM mempunyai lima fakultas, yaitu Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), Fakultas Sastra (FS), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Fakultas Ekonomi (FE), dan Fakultas Teknik (FT), serta satu Program Pascasarjana (PPS). 3. PUSAT OLEH-OLEH CAH AYU R27 DI BALI. Pusat Oleh-Oleh Cah Ayu R27 berada di jalur pariwisata desa Batu-Bulan, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar. Pusat oleh-oleh ini sangat mudah mencapainya dan juga memppunyai banyak pilihan barang dan akan dilayani oleh staff dengan ramah. Selain itu, Pusat Oleh-Oleh Cah Ayu R27 adalah YANG PERTAMA DAN TERPERCAYA karena sudah mendapat Certificate HALAL dari MUI ( Majelis Ulama Indonesia). Cah Ayu R27 dirintis oleh Bapak Robani yang berasal dari Kabupaten Magelang. Saat ini Cah Ayu telah banyak memproduksi Oleh-oleh terutama yang berasal dari kacang-kacangan seperti kacang asin Bali dengan berbagai rasa, kacang manis Bali , kacang Disco, kacang kace dan masih banyak lagi. B. Metode Pengumpulan Data Sesuai dengan desain KKL di atas, maka cara yang digunakan dalam pengumpulan data pada KKL ini adalah 1. Observasi Observasi ialah metode atau cara-cara yang menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung. Metode ini akan digunakan dalam mencari data pada kunjungan kami di Universitas Negeri Malang, Pemerintah Kota Malang, danPusat Oleh-Oleh Cah Ayu R27 di Bali. 2. Wawancara Wawancara yaitu proses tanya jawab secara lisan antara dua orang atau lebih dengan berhadap-hadapan secara fisik, yang satu melihat yang lain dan mendengarkan dengan telinga sendiri. Wawancara dalam KKL ini merupakan wawancara yang tidak terstruktur ditujukan kepada staff Universitas Negeri Malang, Pemerintah Kota Malang, dan Pusat Oleh-Oleh Cah Ayu R27 di Bali. 3. Dokumentasi Metode dokumentasi adalah cara pengumpulan data yang diperoleh dari hasil-hasil laporan, keterangan-keterangan di Universitas Negeri Malang, Pemerintah Kota Malang, dan Pusat Oleh-Oleh Cah Ayu R27 di Bali baik secara tertulis, tergambar atau tercetak. Cara ini akan digunakan untuk memperoleh data sistem pengorganisasian Universitas Negeri Malang, kegiatan kehumasan di Pemkot Malang, dan aktivitas kewiraswastaan di Pusat Oleh-Oleh Cah Ayu R27 di Bali. C. Langkah-langkah Kegiatan KKL Langkah-langkah kegiatan KKL ini yaitu dimulai dari tahap persiapan, pelaksanaan dan penyusunan laporan. 1. Persiapan Tahap Persiapan yaitu tahap penyusunan panitia serta penentuan lokasi yang akan digunakan sebagai tempat KKL. Setelah ditentukan panitianya maka panitia bertugas untuk menyusun serta menentukan segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan KKL, seperti agen perjalanan, jadwal kegiatan, serta hal teknis lainnya. 2. Pelaksanaan Berikut ini adalah jadwal dari kegiatan KKL : Senin, 9 Juli 2012 - 19.00 WIB Berangkat Dari UNY Selasa, 10 Juli 2012 - 04.00 WIB Sampai di Batu Malang - Makan Pagi - Kunjungan ke Pemkot Malang - Kunjungan ke Universitas Negeri Malang - Isoma - Perjalanan ke pelabuhan Ketapang Rabu, 11 Juli 2012 - Sampai di Pelabuhan Ketapang - Sampai di Pelabuhan Gilimanuk - Wisata di Tanah Lot - Perjalanan dari Tanah Lot ke Hotel - Chek in Hotel-isoma - Wisata ke Tanjung Benoa - Wisata Ke Kute Joger - Makan Malam-Istirahat Kamis, 12 Juli 2012 - Makan Pagi - Perjalanan ke Tari Barong - Melihat Tri Barong - Kunjungan ke Cah Ayu - Wisata di Bajre Sandi - Wisata di Sanur - Shopping oleh-oleh dan makan malam Jum’at, 13 Juli 2012 - Makan Pagi - Wisata Sangeh-Bedugul - Perjalanan Bedugul ke Gilimanuk - Penyeberangan Gilimanuk-Ketapang - Makan Malam-perjalanan pulang Sabtu, 14 Juli 2012 - Sampai di Jogja 3. Pembuatan Laporan Laporan KKL dibuat dua macam yaitu laporan individu dan laporan kelompok. Format pembuatan laporan telah ditentukan oleh jurusan baik yang laporan individu maupun kelompok. Laporan ini dibuat sebagai bahan penilaian pada mata kuliah KKL dan sebagai bukti bahwa sudah melakukan kegiatan KKL. BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pelaksanaan Kegiatan KKL 1. Pemerintah Kota Malang Pemerintah Kota Malang dalam pelaksanaan pembangunan berpedoman pada RPJM Daerah dimana didalamnya termuat VISI Kota Malang, yaitu : "Terwujudnya Kota Malang Sebagai Kota Pendidikan Yang Berkualitas, Kota Sehat Dan Ramah Lingkungan, Kota Pariwisata Yang Berbudaya, Menuju Masyarakat Yang Maju Dan Mandiri" Dalam salah satu Sidang Paripurna Gotong Royong Kotapraja Malang pada tahun 1962 ditetapkan Kota Malang sebagai : a. Malang sebagai kota pendidikan b. Malang sebagai kota Industri c. Malang sebagai kota Pariwisata Untuk mewujudkan hal tersebut, humas pemerintah kota Malang mempunyai strategi dalam memperkenalkan ke kancah Internasional. Strategi yang diakukan antara lain sebagai berikut: a. Adanya pemerhati-pemerhati peninggalan sejarah. b. Bekerjasama dengan friendship dari seluruh kota. c. Bekerjasama dengan pers. d. Bekerjasama dengan dinas pariwisata dibuktikan dengan adanya acara tahunan di taman mini. Dalam suatu organisasi besar seperti halnya kantor pemerintahan, peranan surat atau arsip dalam administrasi perkantoran dipandang sangat penting mengingat bahwa fungsinya sebagai salah satu media pemberitahuan, menjelaskan, permintaan pendapat atau sebagainya. Begitu pula dengan Pemerintah Kota Malang memiliki badan yang menangani masalah kearsipan yaitu Badan Perpustakaan dan Kearsipan provinsi Jawa Timur. Badan kearsipan mempunyai tugas pokok antara lain adalah: a. Pengumpulan, pengelolaan dan pengendalian data berbentuk database serta analisa data untuk menyusun program kegiatan. b. Perencanaan strategis teknis bidang arsip dan dokumentasi. c. Perumusan kebijakan teknis bidang arsip dan dokumentasi. d. Penyelenggaraaan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidng arsip dan dokumentasi. e. Pelaksanaan, pengawasan, pengendalian serta evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan bidang perpustakaan, arsip dan dokumentasi. f. Pelaksanaan standart pelayanan minimal yang wajb dilaksanakan dalam bidang arsip dan dokumentasi. g. Penyelenggaraan urusan kesekretariatan pada bidang perpustakaan, arsip dan doumentasi. h. Penggunaan dan pelaksanaan kerjasama dengan masyarakat, lembaga Pemerintah dan lembaga lainya. i. Penyelamatan, pelestarian dan pengamanan arsip dan koleksi naional. j. Pengawasan/ supervisi terhadap penyelenggaraan kearsipan perangkat Daerah, kecamatan dan Desa / Kelurahan. k. Penyusunan perumusan kebijakan, penilaian dan penetapan angka kredit pejabat Fugsional Pustakawan dan Arsiparis. Sumber daya manusia yang ada di badan Perpustakaan dan Kerasipan Provinsi Jawa Timur baru terdapat seorang arsiparis yang dibantu oleh 3 petugas kearsipan. Merekalah yang melakukan pengelolaan arsip dan pembinaan kearsipan di SKPD Kabupaten Malang. Sebagai daerah pariwisata provinsi Malang selalu mengupayakan promosi ke negara – negara pasar utama, promosi dalam negeri, menggelar event – event dan kesenian, pembersihan objek wisata, peningkatan keamanan dan kerja sama luar negeri untuk menarik wisatawan baik itu wisatawan domestik ataupun manca. Oleh karena itu fungsi sebuah humas sangat penting di dalam Pemerintah Provinsi Malang. Bagian Humas mempunyai tugas pokok dan kewajiban melaksanakan kegiatan kehumasan, keprotokolan dan pemberitaan Pemerintah Daerah. Untuk melaksanakan tugas pokok dan kewajiban sebagaimana dimaksud tersebut Bagian Humas mempunyai Motto : Humas sebagai “MATA, MULUT, TELINGA“ Pemerintah Kota Malang, yang artinya 1. MATA : Kemampuan melihat / mencermati / kepekaan atas fenomena yang terjadi di masyarakat ; 2. TELINGA : Kemampuan untuk mendengarkan/ menyerap aspirasi yang berkembang di masyarakat baik melalui media maupun langsung dari masyarakat ; 3. MULUT : Kemampuan menyampaikan / memperjelas kebijakan Pemerintah Kota secara jelas dan tepat Visi : Terjalinnya Kemitraan Pemerintah Kota Malang Yang Harmonis, Luas Dan Mantap MISI : 1. Mewujudkan peran kelembagaan humas yang berkualitas, kuat dan meluas. 2. Mengembangkan pemberitaan daerah dan publikasi kebijakan Kepala Daerah serta kegiatan Pemerintah Daerah. 3. Mendayagunakan secara optimal naskah sambutan Kepala Daerah sebagai sarana publikasi kebijakan serta kegiatan Pemerintah Daerah. 4. Membangun hubungan kelembagaan dalam rangka menumbuhkan pemahaman yang tepat dan benar tentang Pemerintah Kota Malang. 5. Mengembangkan sistem dokumentasi kebijakan dan kegiatan Pemerintah 6. Daerah secara terpadu, sebagai bahan kajian pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan. 7. Mengembangkan dan mewujudkan tata kegiatan Pemerintah Kota yang sistematis, terpadu, terpola sebagai bagian dari performance dan citra Pemerintah Kota. Berikut fungsi, peran dan kedudukan humas di Pemerintah Provinsi Malang : 1. Penyusunan dan pelaksanaan rencana strategis, rencana kerja tahunan dan pelaksanaan kegiatan di bidang kehumasan. 2. Pengumpulan bahan dan pemberian pemberitaan pemerintah daaerah. 3. Penyusunan dan penyediaan naskah sambutan Walikota dan Wakil Walikota. 4. Penyiapan bahan pertimbangan kebijakan Kepala Daerah atas usul, kritik, saran dan pendapat masyarakat dan atau organisasi kemasyarakatan. 5. Pelaksanaan pelayanan sandi dan telekomunikasi di lingkungan Pemerintah Daerah. 6. Pelaksanaan inventarisasi dan dokumentasi kegiatan Kepala Daerah dan Sekretaris Daerah serta pengelolaan dan pengembangan perpustakaan dinas. 7. Pelaksanaan hubungan fungsional dengan satuan organisasi pelayanan informasi dan komunikasi di lingkungan Pemerintah Daerah. 8. Pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas dan fungsi. 9. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris Daerah sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya melalui Asisten Administrasi Pemerintahan. Sasaran : 1. Kerjasama Informasi dan Media Massa. 2. Pelayanan Administrasi Perkantoran Tujuan : Mewujudkan dan memantapkan sistem administrasi publik dan sistem administrasi kebijakan publik melalui kelembagaan humas yang berkualitas dan kuat yang didukung dengan penyelenggaraan pemberitaan daerah serta sistem informasi, dokumentasi, dan protokol yang terpadu. Kegiatan Kehumasan : 1. Publikasi kebijakan & kegiatan Pemerintah Kota Malang 2. Publikasi kebijakan & kegiatan Cukai; 3. Dokumentasi Kebijakan dan Kegiatan Pemerintah Kota Malang; 4. Penyediaan pelayanan keprotokolan. 2. Universitas Negeri Malang a. Sejarah Kelahiran Fakultas Ekonomi mempunyai sejarah cukup panjang. Salah satu fakultas di IKIP Malang adalah Fakultas Keguruan Ilmu Sosial (FKIS) dan Departemen Pendidikan Ekonomi merupakan salah satu departemen pada FKIS tersebut. Bedasarkan Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1981 tentang Penataan Fakultas dan Institut Negeri di Indonesia, pada tahun 1983 dilakukan perubahan nama dari FKIS menjadi Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (FPIPS). Salah satu jurusan yang berada dalam lingkup FPIPS adalah Jurusan Pendidikan Dunia Usaha (PDU). Selanjutnya, berdasarkan SK Dirjen DIKTI Nomor 206/dikti/kEP/1996 tanggal 11 Juli 1996. Jurusan PDU berubah menjadi Jurusan Pendidikan Ekonomi. Jurusan Pendidikan Ekonomi inilah yang menjadi embrio lahirnya FE UM. b. Visi, Misi, dan Tujuan Adapun visi, misi, dan tujuan yang dimiliki oleh Universitas Negeri Malang, yaitu: • Visi Menjadikan UM sebagai perguruan tinggi unggul yang peduli terhadap nilai kemanusiaan dan menjadi rujukan dalam pengembangan bidang kependidikan, ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. • Misi 1) Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang unggul untuk menghasilkan tenaga yang berkualitas dan berdaya saing tinggi dalam bidang kependikan dan nonkependidikan. 2) Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan ilmu untuk menghasilkan karya akademik yang unggul dan dapat menjadi rujukan dalam bidang kependidikan dan nonkependidikan. 3) Menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni untuk memberdayakan masya¬rakat menuju kehidupan yang lebih cerdas, sejahtera, dan bermartabat. 4) Menjalin kerjasama dengan berbagai pihak untuk meningkatkan kualitas kinerja UM. 5) Memberdayakan alumni untuk meningkatkan peran dan citra UM. 6) Membangun organisasi yang sehat dengan menerapkan manajemen korporasi, akreditasi, penjaminan mutu, dan evaluasi diri secara berkesinambungan, dengan prinsip transparansi, otonomi, dan akuntabilitas. • Tujuan Untuk mewujudkan visi dan misi yang telah dirumuskan di atas, perlu dirumuskan tujuan-tujuan yang berlandaskan pada relevansi, atmosfer akademik, manajemen internal, keberlanjutan, dan efisensi. Realisasi dari visi dan misi dirumuskan dalam tujuan UM 2016 yaitu terwujudnya inovasi pembelajaran untuk mendukung terselenggarakannya layanan akademik yang bermutu. Tujuan umum tersebut dijabarkan dalam 5 tujuan operasional sehingga lebih menggambarkan ukuran-ukuran terlaksananya misi dan tercapainya visi sebagai berikut: 1) Terselenggaranya layanan akademik prodi yang bermutu dan berdaya saing (TI), 2) Meningkatnya kapasitas dosen dan tenaga kependidikan bermutu (T2), 3) Terselenggaranya layanan prima kelembagaan (T3), 4) Terselenggaranya penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang mendukung inovasi pembelajaran (T4), 5) Meningkatnya kualitas manajemen kelembagaan dan pelaksana tugas teknis lainnya dengan sistem tata kelola yang transparan dan akuntabel (T5). c. Sistem Pengorganisasian Universitas Negeri Malang merupakan salah satu universitas yang memiliki Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran. Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran menjadi jurusan yang unggul di Universitas Negeri Malang, sehingga menjadi salah satu tujuan untuk melakukan studi banding bagi universitas lain dalam bidang kemahasiswaan dan akademik. a) Kemahasiwaan Sebagai sarana penyaluran hobi bagi mahasiswa yang belajar untuk berorganisasi dan bersosialisasi merupakan salah satu tujuan adanya bagian kemahasiswaan di UM. Kemahasiswaan meliputi himpunan mahasiswa (HIMA), UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa), dan berbagai organisasi lainya. Di UM mahasiswa Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran malakukan studi banding dengan HIMA manajamen yang didalamnya tergabung mahasiswa pendidikan administrasi perkantoran. Hal tersebut juga berlaku di UNY, kemahasiswaan merupakan sarana atau ajang penyalur bakat bagi mahasiswa yang ingin mengembangkan dirinya untuk memperoleh ilmu yang praktis, memberikan jiwa kepemimpinan, dan memberikan mahasiswa pengalaman dalam sistem pengorganisasian. b) Bidang Administrasi dan Kesekretariatan Bidang administrasi dan kesekretariatan di Universitas Negeri Malang bertugas melakukan kegiatan pengolahan intern organisasi HIMA. Bidang administrasi dan kesekretariatan mempunyai beberapa sub bidang yaitu sub bidang perpustakaan dan sub ketatausahaan. Di HIMA administrasi perkantoran bidang administrasi dan kesekretarian langsung ditangani oleh sekretaris. Sekretaris bertugas mengurusi segala sesuatu yang berhubungan dengan bidang administrasi dan kesekretarian. c) Akademik d. Masalah yang diangkat pada saat studi banding dalam bidang akademik di Universitas Negeri Malang adalah masalah double degree (dua gelar). Masalah double degree merupakan pembicaraan yang hangat di antara kedua kubu mahasiswa. Di UM double degree dapat ditempuh setelah seorang mahasiswa lulus ujian skripsi, kemudian dapat mengambil jurusan lain namun harus jurusan yang ada di dalam jurusannya. Misalnya jurusan manajemen ada 3 program studi, mahasiswa tersebut dapat memilih program studi mana yang harus diambil walaupun tidak ada keterkaitan disiplin ilmu yang khusus. 3. Cah Ayu R27 Bali “PUSAT OLEH – OLEH CAH AYU R27” berada di jalur pariwisata desa Batu Bulan, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar. Cah Ayu dirintis oleh Bapak Robani yang berasal dari Kabupaten Magelang. Sedikit sejarah tentang berdirinya Cah Ayu ialah Diawal tahun 1990 dengan tekad dan restu dari kedua orang tuanya, Bapak Robani meninggalkan kampung halaman mencoba meraih impian di Pulau Bali. Pada awalnya Robani muda mendapat pekerjaan sebagai pembantu Rumah Tangga dan pada malam harinya bekerja di Rumah Sakit di Denpasar sebagai petugas penjaga kamar mayat. Dengan berjalannya waktu, Robani muda mencoba berbagai pekerjaan dan usaha, mulai dari berjualan sayur mayur, Mie Ayam, Bakso, Jamu, Lampu dan sebagainya. Pengalaman pahit yang memacu semangat perubahan adalah ketika berjualan Kacang Asin Bali, yang pada saat itu dikejar oleh Polisi Ketertiban Umum. Dan pada saat itulah muncul tekad untuk menjadi pengusaha Kacang Asin Bali yang dapat membantu orang – orang senasib. Dengan semangat yang tinggi, proses panjang, dan do’a maka pada tanggal 27 September 2002 dibukalah “PUSAT OLEH – OLEH CAH AYU R27” dan telah memiliki Sertifikat Halal dari Majelis Ulama Indonesia. Dengan keberhasilan inilah Robani membawa dampak positif, karena ia telah menopang kehidupan ekonomi para pengrajin kecil yang hasilnya tidak bisa dipasarkan. Cahayu membantu memasarkan produk dari pengrajin kecil sehingga mereka dapat hidup dengan layak, disamping itu beliau sekaligus membantu pemerintah untuk ikut serta mengurangi pengangguran dan mengembangkan industri pariwisata, serta menambah Income daerah maupun Negara. Demikian sejarah singkat seorang Robani dan berdirinya pusat / central oleh-oleh khas bali, hanya dengan bermodalkan tekad, ketekunan, dan ketrampilan ia menjadi orang yang sukses. Produk/jasa yang ditawarkan kacang asin bali cahayu, kacang koro, kacang disco kotak , kacang 4 rasa cahayu , kacang koro keju,kacang koro rumput laut, tomat rasa kurma, nopia bali cahayu, ting ting cahayu, sruwa sruwi cahayu, dodol buah cahayu, bagiak cahayu, teh rosella kotak cahayu, teh apell, kopi cahayu, brem cahayu, brem 3 rasa Cahayu , Madu Mongso Cahayu serta berbagai macam makanan, pakaian, dan aksesoris ciri khas Bali lainnya. Cah Ayu merupakan sentral atau pusat oleh-oleh berupa kacang-kacangan yang berada di jalur pariwisata desa Batu Bulan, kecamatan sukawati, Kabupaten Gianyar, sehingga sangat mudah untuk mencapainya. Sebagai pusat oleh-oleh, Cah Ayu berusaha untuk memenuhi kebutuhan cinderamata dan oleh-oleh yang mempunyai ciri khas bali. Untuk itu Cah Ayu fokus kepada usaha makanan ringan yang pas untuk buah tangan. Makanan yang berada di Cah Ayu ini merupakan produk sendiri yang dikelola oleh bebrapa karyawan yang ada di Cah Ayu. Produk yang banyak dicari oleh wisatwan salah satunya adalah Kacang Asin Bali, sehingga mahasiswa KKL Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran melakukan studi banding tentang kewirausahaan (enterpreneurship) di sentral oleh-oleh Cah Ayu. Berikut adalah proses pembuatan Kacang Asin Bali: Tahap I : Proses Sortir Bahan Penyortiran kacang mentah yang akan di oloah untuk mendapatkan bahan dengankualitas baik, karena bahan dasar ini sangat berpengaruh terhadap hasil akhir pada saat proses penyaringan tersebut. Tahap II : Proses Perendaman Proses ini dlakukan dengan maksud untuk membersihkan debu atau kotoran yang menempel pada kacang saat pengupasan dan membersihkan dari sisa-sisa getah yang masih menempel. Tahap III : Proses Pencampuran Bumbu Setelah prosees perendaman, maka kacang ditiriskan kemudian dicampur dengan bawang putih yang sudah dihakuskan dan dicampur dengan sedikit garam dengan komposisi sebagai berikut: 100 kg kacang, 3 kg bawang putih, 3 kg garam, setelah itu dibiarkan selama 1 jam dan diaduk sampai tercampur rata. Tahap IV : Proses Penjemuran atau Pengeringan Kacang yang sudah tercampur dengan bumbu dan telah didiamkan hingga bumbu merasuk, kemudian dijemur di bawah matahari langsung selama 5 -6 jam atau sampai setengah kering. Tahap V : Proses Penggorengan Proses penggorengan Kacang asin Bali ini sedikit lebih unik dibandingkan dengan proses penggorengan kacang pada umumya, karena dalam proses ini kacang tidak digoreng langsung menggunakan minyak, yapi menggunakan pasir laut yang berasal dari daerah pantai Klungkung yang telah melalu proses sterilisasi terlebih dahulu sehingga Hygenis serta layak untuk meggoreng. Selama penggorengan diperlukan nyala api yang tidk terlalu besar sehingga mendapatkan hasil yang maksimal. Dalam proses penggorengan ini diperlukan seorang tenaga yangmemiliki pengalaman yang cukup dalam masalah pengolahan Kacang Asin Bali Tahap VI : Proses Seleksi Kacang yang sudah matang tidak begitu saja langsung dikemas, tetapi terlebih dahulu diseleksi antarr akacang yang layak dipasarkan atau tidak. Sehingga kacang Asin Bali merk Cah Ayu R27 memiliki kualitas dan rasa uang dapat dipertanggung jawabkan. Adapun kacang yang tidak sesuai dengan standard perusahaan bisa dapat dimanfaatkan sebagai bumbu pecel atau makanan ternak. Tahap VII : Proses Pembungkusan Pada proses terakhir dari pembuatan super Kacang Asin Bali merk Cah Ayu ini, kacang yang telah diseleksi dengan teliti, kemudian dikemas sesuai dengan ukuran berat seperti tertera pada kemasan kemudian dipasarkan di outlet Cah Ayu R27. B. Pembahasan Hasil Pelaksanaan Kegiatan KKL Kegiatan KKL yang dilakukan selama 5 (lima) hari di Malang-Bali, memperkaya pengalaman dan pengetahuan mahasiswa. Selain itu, mahasiswa dapat mengistirahatkan diri sejenak dari penatnya dunia perkuliahan. Kegiatan ini dilakukan untuk melakukan observasi atau studi banding dengan instansi-instansi atau dunia usaha/dunia industri yang memiliki relevansi penerapan teori-teori administrasi dalam setiap aktivitas kerja yang dilakukan.. Lembaga atau instansi yang dikunjungi untuk KKL adalah pemerintah Kota Malang untuk melakukan observasi mengenai sistem kearsipan dan kegiatan kehumasan, Universitas Malang untuk melakukan observasi tentang sistem pengorganisasian yang dijalankan, dan yang terakhir adalah ke Pusat Oleh-Oleh Cah Ayu R27, Bali dengan topik bahasan kewirausahaan. Selain ketiga tempat tersebut, mahasiswa pendidikan Administrasi perkantoran angkatan 2010 juga mengunjungi beberapa tempat wisata yang ada di Bali antara lain, Tanjung Benoa, Sangeh, Tanah Lot, Pantai Kuta, dan juga Jogger. Dengan kegiatan KKL ini diharapkan mahasiswa dapat membandingkan antara teori dengan kenyataan yang ada di lapangan. 1. Pemerintah Kota Malang Tujuan pertama kegiatan KKL adalah di Pemerintah Kota Malang. Rombongan disambut baik oleh jajaran pegawai pemerintah kota Malang bertempat di Balai Kota Malang. Sebelum acara dimulai kami menikmati indah dan sejuknya udara kota Malang pagi itu. Namun sayang Bapak Walikota Kota Malang tidak dapat menyamput kedatangan kami dikarenakan ada urusan yang tidak bisa ditinggalkan. Disini mahasiswa dapat menilai sistem kearsipan dan kehumasan yang diterapkan di Pemkot Malang serta mengajukan berbagai pertanyaan yang menyangkut kota Malang. Pada dasarnya arsip adalah suatu proses pengaturan dan penyimpanan bahan-bahan/ warkat secara sistematis, sehingga setiap kali diperlukan, dapat secara cepat ditemukan kembali. Tujuan pengelolaan arsip tercantum dalam Undanng-undang No. 7 tahun 1971. Dalam Undang-Undang tersebut dirumuskan bahwa tujuan kearsipan adalah untuk menjamin keselamatan bahan pertanggungjawaban nasional tentang perencanaan, pelaksanaan, dan penyelenggaraan kehidupan kebangsaan serta untuk menyediakan bahan pertanggungjawaban tersebut bagi kegiatan pemerintahan. Arsip-arsip yang ada harus dikelola secara efektif. Penyelenggaraan penyimpanan arsip yang efektif dapat menggunakan sistem kearsipan yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi masing-masing kantor yang bersangkutan. Sistem kearsipan yang efektif dapat memperlancar tujuan organisasi. Selain sistem kearsipan, ada juga kehumasan atau Public Relations yang dijalankan oleh Pemkot Malang. Public Relations merupakan fungsi manajemen yang membantu meraih tujuan organisasi, merumuskan filosofi dan memperantarai perubahan organisasi. Praktisi PR berkomunikasi dengan seluruh publik internal dan eksternal yang terkait untuk membangun hubungan positif dan untuk menciptakan konsistensi antara tujuan organisasi dan harapan masyarakat. Praktisi PR mengembangkan, melaksnakan dan mengevaluasi program organisasi dengan mendorong pertukaran pengaruh dan pengertian antara bagian-bagian pokok dan publik organisasi. Dari beberapa teori yang ada, dapat diketahui bahwa sistem kearsipan yang ada di Pemerintah Kota Malang telah memenuhi standard penyimpanan arsip dan telah berjalan dengan baik, hanya saja terdapat kekurangan sumber daya yang mengelola arsip tersebut, karena pengelola di pemerintah Kota Malang hanya ada 3 orang yang mengakibatkan penumpukan tugas. Sehingga pengelolaan arsip di pemkot Malang kurang maksimal. Karena Sumber daya manusia dalam suatu lembaga merupakan aset yang paling berharga. Optimalisasi hasil pencapaian lembaga akan sangat didukung oleh peningkatan peran para manajer fungsional yang terlibat dalam pengelolaan sumber daya manusia. Kehumasan atau Public Relation telah berhasil dilaksanakan dengan baik. Praktisi PR di Pemkot Malang menggunakan media center dan website http://www.malangkota.go.id sebagai media promosi. Selain itu dipaparkan juga mengenai berbagai prestasi yang telah dicapai oleh Pemkot Malang Hal ini dibuktikan dengan dikenalnya Kota Malang oleh masyarakat, sehingga sering sekali Malang menjadi salah satu tujuan wisata oleh masyarakat. Dan semua berpengaruh terhadap semakin majunya Kota Malang. Tak hanya itu mahasiswa juga menanyakan mengenai sistem kepegawaian di Pemkot Malang dalam hal penerimaan pegawai baru. Mengingat pada saat itu jurusan kami sedang dalam proses perpindahan dari FIS menuju FE. Pihak Pemkot Malang menjawab tidak mempermasalahkan formasi karena bisa saja tiap kampus itu berbedsa, yang terpenting adalah kualitas calon pegawai tersebut. Pemkot juga memiliki tim tersendiri yang bertugas khusus menangani hal ini. . 2. Universitas Negeri Malang Tempat kedua yang kami kunjungi adalah Universitas Negeri Malang (UM). Mahasiswa disambut baik oleh pihak UM . Mahasiswa kemudian mengamati mengenai sistem pengorganisasian di UM terutama di Fakultas Ekonomi. Salah satu bentuk organisasi yang dibentuk adalah HIMA Fakulta Ekonomi. Organisasi adalah suatu wadah tempat kumpulan orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Secara tegas organisasi ditandai oleh : 1) Adanya kelompok atau kumpulan orang yang saling terikat. 2) Adanya hubungan yang harmonis dalam kerjasama. 3) Hubungan kerjasama atas dasar penetapan hak, kewajiban dan tanggungjawaban tertentu. Dalam membentuk sistem mekanisme pengorganisasian ada beberapa tahap yang perlu untuk diperhatikan, yaitu : 1) Merinci pekerjaan yang harus dilaksanakan. 2) Membagi beban kerja. 3) Mensinkronisasi pekerjaan 4) Menentukan mekanisme pekerjaan. Dari beberapa penjelasan pada pengertian tersebut diatas dapat ambil kesimpulan bahwa pengorganisasian disusun dengan tujuan agar pekerjaan yang dikehendaki dapat tercapai dan dibagi-bagi diantara anggota organisasi dengan rentang tugas, wewenang dan tanggung jawab yang jelas sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. Apabila dilihat data yang diperoleh di Universitas Negeri Malang dan dibandingkan dengan teori yang ada makan dapat dilihat bahwa, sistem pengorganisasian di UM, terutama di HIMA FE UM telah berjalan dengan baik, hal ini dibuktikan dengan banyaknya mahasiswa yang tertarik untuk bergabung ke dalam organisasi HIMA, sehingga membentuk suatu perkumpilan yang mempunyai tujuan yang sama. Dalam HIMA Manajamen yang didalamnya tergabung mahasiswa pendidikan administrasi perkantoran. Hal tersebut juga berlaku di UNY kemahasiswa juga menjadi sarana/ajang penyalur bakat bagi mahasiswa yang ingin mengembangkan dirinya untuk memperoleh ilmu yang praktis. Mahasiswa KKL Pendidikan Administrasi Perkantoran juga melakukan studi banding tentang jurusan Administrasi. Di Universitas Negeri Malang Program Studi Pendidikan Adminiatrasi Perkantoran, kurikulum dan mata kuliah yang diajarkan tidak terlalu berbeda dengan Program Studi Penidikan Adminiatrasi Perkantoran yang ada di Universitas Negeri Yogyakarta. Dari pihak UM menyelenggarakan presentasi yang menjelaskan awal mula terbentuknya administrasi perkantoran dan menjadi jurusan yang umggul di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang. Dalam forum diskusi yang dilakukan pada pertemuan studi banding tersebut dari pihak UM menjelaskan bahwa administrasi perkantoran awalnya untuk mendidik calon guru untuk sekolah menengah kejuruan, akan tetapi alumni adminiatrasi perkantoran dari UM tidak sedikit yang mencari pekerjaan di dunia usaha atau dunia industri. Jadi dari pihak UM, menyiapkan lulusan dari administrasiperkantoran untuk guru sesuai dengan keahlian mereka sebagai calon guru SMK. Tetapi di dalam kurikulum, menempatkan unsur-unsur ekonomi dan bisnis karena lulusan dari administrasi perkantoran tidak sedikit yang mencari kerja ke dunia usaha dan dunia industri. Sesuai dengan visi administrasi perkantoran yakni mencetak guru yang berpikiran ekonom dan mencetak ekonom yang berpikiran pendidik. Setelah mahasiswa mengetahui seluk-beluk tentang administrasi perkantoran UM, maka mahasiswa dapat mengetahui bahwa lulusan dari administrasi perkantoran tidaklah harus menjadi seorang guru. Lulusan administrasi perkantoran dapat mencari kerja di dunia usaha dan dunia industri. Tidak terpakunya lulusan administrasi perkantoran sebagai guru dapat memunculkan untuk melakukan kewirausahaan.. Maka kurikulum di administrasi perkantoran UNY haruslah menuju kearah ekonomi tetapi tidak meninggalkan sifat aslinya sebagai calon guru SMK. 3. Cah Ayu R27 Bali Cah Ayu R27 Bali sebagai kunjungan obyek KKl ADP 2010 bergerak di bidang oleh-oleh khas Bali terutama yang berasal dari bahan kacang-kacangan. Banyak jenis makanan berbahan kacang yang dapat dsitemukan di pusat oleh-oleh Cah Ayu R27. Pusat oleh-oleh Cah Ayu R27 merupakan yang pertama dan terpercaya karena telah mendapatkan Certificate Halal dari MUI (Majelis Ulama Indonesia). Saat kita berbelanja akan diayani oleh staff yang ramah sehingga menimbulkan suasana yang nyaman dan menyenangkan. Cah Ayu R27 hasil produksi Bapak Robani ini sudah menjadi salah satu pusat oleh-oleh terknal di Bali sejak tahun 2002. Pada kesempatan ini Bapak Robani memberikan motivasi kepada mahasiswa untuk berani berwirausaha. Beliau menceritakan pengalamannya dalam mebangun Cahayu. Yang pada intinya semua membutuhkan kerja keras, usaha dan doa serta semnagat pantang menyerah. Sekarang ini dalam perusahaan Cah ayu R27 sedang dilakukan audit yang dikerjakan oleh external auditor. Tujuannya adalah untuk memperbaiki system management, terutama pada sisi keuangan dari yang sebelumnya dengan system pengelolaan kekeluargaan menjadi system yang professional dengan mengetengahkan kejujuran, ketelitian dan tepat waktu dan dilaksanakan dengan keterbukaan . Di akhir sesi Bapak Robani memperkenalkan produk terbaru Cahayu berupa obat-obatan herbal yang bisa memyembuhkan berbagai penyakit. Beliau mengakui bahwa obat tersebuat aadalah produk buatan mahasiswa dari Universitas Gajah Mada. Dengan bantuan alat medis petugas mengambil sampel darah kita kemudian diproyeksikan, dan kita disana dapat melihat berbagai macam penyakit dalam tubuh kita yang digambarkan secara visual. Kemudian kita dapat melihat bagaimana kerja obat tersebut menghancurkan secara perlahan penyakit-penyakit dalam tubuh kita. Hal ini menunjukkan bahwa Bapak Robani tidak puas hanya dengan satu macam usaha. Beliau melebarkan sayap usahanya hingga ke dunia usaha medis. BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Dengan pelaksanaan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini Mahasiswa Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran FISE UNY memperoleh pengetahuan riil tentang dunia kerja khususnya pemerintahan dalam bidang kearsipan, kehumasan, kepegawaian, pengorganisasian, kewirausahaan serta pengaplikasian mata kuliah di dalam dunia kerja. Wawasan tersebut sangat penting bagi mahasiswa untuk menambah pengalamnan serta mengembangkan apa yang telah didapatkan di bangku kuliah sebagai acuan atau gambaran setelah penyelesaian studi untuk kemudian berkecimpung dalam dunia kerja. 1. Pemerintah Kota Malang Sistem kearsipan yang ada di Pemerintah Kota Malang telah memenuhi standard penyimpanan arsip dan telah berjalan dengan baik, hanya saja terdapat kekurangan sumber daya yang mengelola arsip tersebut, karena pengelola di pemerintah Kota Malang hanya ada 3 orang yang mengakibatkan penumpukan tugas. Sehingga pengelolaan arsip di pemkot Malang kurang maksimal. Karena Sumber daya manusia dalam suatu lembaga merupakan aset yang paling berharga. Optimalisasi hasil pencapaian lembaga akan sangat didukung oleh peningkatan peran para manajer fungsional yang terlibat dalam pengelolaan sumber daya manusia. Kehumasan atau Public Relation telah berhasil dilaksanakan dengan baik. Praktisi PR di Pemkot Malang menggunakan media center dan website http://www.malangkota.go.id sebagai media promosi. Kemudian untuk penerimaan pegawai baru pihak Pemkot menyediakan tim khusus dan mengacu pada kualitas kerja calon pegawai tersebut. 2. Universitas Negeri Malang Dalam forum diskusi yang dilakukan pada pertemuan study banding tersebut dari pihak UM menjelaskan bahwa administrasi perkantoran awalnya untuk mendidik calon guru untuk sekolah menengah kejuruan, akan tetapi alumni administrasi perkantoran dari UM tidak sedikit yang mencari pekerjaan di dunia usaha atau dunia industri. Jadi dari pihak UM, menyiapkan lulusan dari administrasi perkantoran untuk guru sesuai dengan keahlian mereka sebagai calon guru SMK. Tetapi di dalam kurikulum, menempatkan unsur-unsur ekonomi dan bisnis karena lulusan dari administrasi perkantoran tidak sedikit yang mencari kerja ke dunia usaha dan dunia industri. Sesuai dengan visi administrasi perkantoran yakni mencetak guru yang berpikiran ekonom dan mencetak ekonom yang berpikiran pendidik. 3. Pusat Oleh-Oleh Cah Ayu Cah Ayu merupakan sentral atau pusat oleh-oleh khas Bali berupa kacang-kacangan. Sentral oleh-oleh ini sudah menembus ke kancah Internasional. Pendiri sentral oleh-oleh Cah Ayu ini mengangkat para pengrajin lokal menjadi pengrajin tetap. Sudah banyak sekali produk-produk yang dihasilkan oleh Cah Ayu tersebut, seperti contoh kacang kace, kacang disko, kacang koro, brem 3 rasa, dan lain sebagainya. Dengan keuletannya pendiri sentral oleh-oleh Cah Ayu dapat memasarkan makanan khas Bali ke seluruh Indonesia dan ke dunia Internasional. Dan pendiri seentral oleh-oleh tersebut menjadi pengusaha yang sukses. B. Saran 1. Bagi mahasiswa a. Selalu meningkatkan dan menambah pengetahuan dan pengalaman, baik pengetahuan umum maupun pengalaman bersosialisasi dengan dunia kerja. b. Mahasiswa diharapkan untuk dapat mencintai produk dalam negeri yang kualitasnya tidak kalah dengan produk luar negeri. c. Mahasiswa diharapkan mampu mengembangkan kreativitas dalam berwirausaha seperti yang telah dilakukan oleh Pusat Oleh-Oleh Cah Ayu. 2. Bagi Lembaga Pendidikan Diharapkan lembaga pendidikan selalu menjalin dan menjaga kerjasama yang saling menguntungkan antara Program Studi Pendidikan Administrasi, Jurusan Pendidikan Administrasi di FE UNY dengan dunia kerja. 3. Bagi Instansi Tempat Kerja a. Menerima setiap saran dan kritik mahasiswa yang mungkin dapat bermanfaat bagi pengembangan proses atau produk di instansi tersebut. b. Lebih memantapkan eksistensi instansi di kalangan mahasiswa sebagai calon tenaga kerja. c. Selalu menjalin dan menjaga kerjasama yang saling menguntungkan dengan pihak lain seperti dengan Program Studi Pendidikan Administrasi, Jurusan Pendidikan Administrasi FE UNY. DAFRTAR PUSTAKA Alma, Buchari. 2007. Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta. Umi Sukamti Nirbito. 2000. Manajemen Perusahaan Kecil dan Kewirausahaan. Yogyakarta: Depdiknas. Jefkins, Frank dan Daniel Yadin. 2004. “Public relations”. Jakarta : Erlangga. Satlita, Lena. 2006. “Modul Pubic Relation”. Yogyakarta : Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran. Sudirman, Didi Wahyu dkk. 2005. “Pedoman Kuliah Kerja Lapangan Administrasi Perkantoran”. Yogyakarta : Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran. http://www.malangkota.go.id/mlg_halaman.php?id=1606071 Diunduh tanggal 17 Februari 2013 pukul 14.15

Sabtu, 29 November 2014

awal cerita

Sekarang bagaimana aku mengartikan hidup ini? Aku hidup dalam sebuah keluaraga kecil ayah, ibu, adik , aku anak sulung dengan 4 orang adik. Perjalanan ku dalam sebuah keluarga begitu indah awalnya, Karena aku sulung, aku mendapat perhatian ekstra dari orang tuaku, dari kakek dan nenek serta bude. Pakde maupun om dan tante. Maklum selain sulung dalam keluarga kecilku aku juga cucu pertama dari keluarga besarku. Aku menjadi anak yang bahagia, makan makanan 4 sehat 5 sempurna, mengenakan pakaian yang bagus, dan hidup penuh dengan mainan. Beranjak ke bangku sekolah, ibuku terutama menerapkan pendidikan yang keras dimana aku harus mendapat nilai bagus dalam pelajaran. Aku dilatih untuk mengejar sebuah nilai. Waktu itu aku medapat nilai 6 dan aku takut untuk pulang karena jika ibu tau aku pasti akan dapat sebuah pukulan. Kelas 3 SD aku punya adik baru , laki2 gemuk , hitam dan sakit2an. Ibukku mulai melonggarkan perhatiannya padaku. Lebih konsen pada adikku yang hampir tiap minggu masuk rumah sakit. Kejadian ini berulang sampai adikku berumur 4th dan dia dinyatakan sembuh dari sakitnya, ibu bilang sakitnya tidak parah , ternyata adikku hanya butuh obat cina agar sembuh. Adikku tidak lagi masuk rumah sakit dan ia tumbuh besar seeprti namanya AGUNG. Sembuh dari sakit tapi malah menjadi anak nakal. Orang tuaku pun tak henti2nya menasehati, memarahi , bahkan tidak segan memukulnya, yha karena dia keterlauan nakalnya. Tahun 2000 , aku sudah lupa aku kelas berapa. Yang pasti di tahun itu adikku yang kedua lahir, perempuan. Berbeda dengan adikku yang laki2 , adikku perempuan ini kecil dan tak berdaging. Diberi nama Rini. Inilah keluargaku versi pertama , dimana kami berlima tinggal di sebuah rumah kecil di Jakarta, Ayahku seorang polisi , jarang pulang dan jarang berbicara denganku, Yang aku ingat beliau jika pulang ke rumah sering mengajakku ke supermarket hanya untuk membeli sebuah eskrim dan dimakan di parkiran tanpa berbicara apapun, es krimnya habis kami pulang. Ibukku seorang ibu rumah tangga, aku belum tau persis bagaimana sifatnya saat itu, yg jelas aku suka masakan ibukku. Tahun 2003 . aku kelas 5 SD mulai berdatangan seseorang kadang beberapa orang “ batak” ke rumah mencari ibukku. Aku tak tau alasan mereka datang. Dan semenjak itu ibukku jarang pulang kerumah, jarang memasak. Seketika itu juga aku jadi beringas, galak kepada adikku yang laki2 . hampir tiap hari aku memukulnya , memarahinya. Aku sudah lupa bagaimana kondisi psikologisku saat itu, Satu yang aku sadari saat ini , aku hanya ingin meminta maaf pada Agung, adikku atas sikapku yang jahat. Waktu demi waktu berlalu, orang2 mulai membicarakan tentang ibukku, Dan aku sudah cukup mengerti alasan kenapa semua berubah. Ibu yang jarang tinggal dirumah, rini yang semakin tidak terurus, ayah yang menjadi tempramental. Kebijaksanaan yang dimabil ayah pada tahun 2004 adalah kita sekeluarga harus pindah ke Jogja. Aku cukup tau saja alasannya, aku tak perlu menuliskannya disini, karena in adalah awal mulanya Tuhan memberikan pelajaran2 berharga dalam hidup.

Kamis, 21 November 2013

surat permintaan penawaran

Nomor : …./CR/…./…. ..................................................... Hal : Permintaan Penawaran Yth. Direktur Pusat Studi dan Pengembangan Administrasi Perkantoran UNY. Dengan hormat, Berdasarkan iklan Saudara di Harian Kompas pada tanggal ……............... mengenai produk hasil bumi berupa sayuran. Sehubungan dengan hal tersebut. Kami tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang produk Saudara. Oleh sebab itu kami minta agar Saudara berkenan untuk mengirimkan price list, katalog, informasi cara pembelian, potongan harga, serta cara pengiriman barang. Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terimakasih. Hormat kami, Cahyawati Direktur ..../.... Tembusan : 1. Manajer Pemasaran 2. Arsip

Selasa, 23 Juli 2013

bolanggg KEBUN TEH KULONPROGO

parenting style

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Berhasil mendidik anak-anak dengan baik adalah impian semua guru dan orang tua. Setiap guru dan orang tua pasti menginginkan anaknya sukses dan bahagia. Namun, mayoritas orang tua pernah mengalami kesulitan dalam mendidik anaknya. Kenyataan yang terjadi di masyarakat, bahwa tanpa disadari semua perilaku serta kepribadian orang tua yang baik maupun yang kurang baik ditiru anak. Karena keluarga merupakan agen sosialisasi yang pertama dalam kehidupan bermasyarakat. “Jangan mengkuatirkan bahwa anak-anak tidak mendengarkan Anda, kuatirkanlah bahwa mereka selalu mengamati Anda” begitulah yang dikatakan Robert Fulghum. Oleh karena itu, pembelajaran tentang sikap, perilaku dan bahasa yang baik akan membentuk kepribadian anak yang baik pula. Orang tua merupakan pendidik yang paling utama, guru serta teman sebaya yang merupakan lingkungan kedua bagi anak. Hal ini sesuai dengan pendapat Hurlock (1978) yang mengungkapkan bahwa orang yang paling penting bagi anak adalah orang tua, guru dan teman sebaya. Pendidikan dalam keluarga yang baik dan benar, akan berpengaruh pada perkembangan pribadi dan sosial anak. Kebutuhan yang diberikan melalui pola asuh, akan memberikan kesempatan pada anak untuk menunjukkan bahwa dirinya adalah sebagian dari orang-orang yang berada disekitarnya. Rumusan Masalah Dari latar belakang masalah diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: Apa pengertian dari pola asuh ? Apa saja macam-macam pola pengasuhan? Apakah pengertian kepribadian? Bagaimana Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Pembentukan Kepribadian Anak Bagaimana pola asuh di Negara lain? Tujuan Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut: Untuk menjelaskan apa yang dimaksud pola asuh orang tua. Untuk mendiskripsikan macam-macam pola asuh orang tua. Untuk menjelakan maksud dari kepribadian. Untuk mendiskripsikan pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak. Untuk mendiskripsikan berbagai contoh pola asuh di berbagai Negara di dunia. BAB II PEMBAHASAN Pengertian Pola Asuh Pengertian pola asuh dalam keluarga dapat ditelusuri dari pedoman yang dikeluarkan oleh Tim Penggerak PKK Pusat (1995), yakni usaha orang tua dalam membina anak dan membimbing anak baik jiwa maupun raganya sejak lahir sampai dewasa (18 tahun). Sugihartono dkk, (2007) mengatakan bahwa pola asuh adalah pola perilaku yang diterapkan pada anak dan bersifat konsisten dari waktu kewaktu. Pola asuh yang diterapkan tiap keluarga berbeda dengan keluarga lainnya. Pola perilaku ini dapat dirasakan oleh anak, dari segi negatif dan positif. Pola asuh juga dapat memberi perlindungan, dan mendidik anak dalam kehidupan sehari-hari. Macam-macam Pola Asuh (Parenting Style) Pola asuh demokratis Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan kepentingan anak, akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan mereka. Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional, selalu mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran. Orang tua tipe ini juga bersikap realistik terhadap kemampuan anak, tidak berharap yang berlebihan yang melampaui kemampuan anak. Selain itu, orang tua memberikan kebebasan kepada anak untuk memilih dan melakukan suatu tindakan dan pendekatannya kepada anak bersifat hangat. Hak dan kewajiban orang tua dan anak adalah sama dalam arti saling melengkapi. Anak dilatih untuk bertanggung jawab, dan menentukan perilakunya sendri agar dapat berdisiplin. Pola asuh Otoriter Pola asuh ini cenderung menetapkan standar yang mutlak harus dituruti, biasanya diikuti dengan ancaman-ancaman. Orang tua tipe ini bersikap tegas, memaksa, memerintah, menghukum dan cenderung mengekang keinginan anak. Hukuman mental dan fisik akan sering diterima oleh anak-anak dengan alasan agar anak terus tetap patuh dan disiplin serta menghormati orang-tua yang telah membesarkannya. Apabila anak tidak mau melakukan apa yang dikatakan oleh orang tua, maka orang tua tipe ini tidak segan menghukum anak. Terlebih lagi orang tua tipe ini tidak mengenal kompromi dan dalam komunikasi biasanya bersifat satu arah. Hal ini dapat menyebabkan anak kurang inisiatif, cenderung ragu, dan mudah gugup. Oleh karena itu, anak yang sering mendapatkan hukuman menjadi tidak disiplin dan nakal. Pola asuh Permisif Pola asuh permisif adalah jenis pola mengasuh anak yang cuek terhadap anak. Orang tua memberikan kebebasan sebanyak mungkin pada anak untuk mengatur dirinya. Biasanya pola pengasuhan anak oleh orang tua semacam ini diakibatkan oleh orang tua yang terlalu sibuk dengan pekerjaan, kesibukan atau urusan lain yang akhirnya lupa untuk mendidik dan mengasuh anak dengan baik. Dengan begitu anak hanya diberi materi atau harta saja. Anak yang diasuh orang tuanya dengan metode semacam ini nantinya bisa berkembang menjadi anak yang kurang perhatian, merasa tidak berarti, rendah diri, nakal, memiliki kemampuan sosialisasi yang buruk, kontrol diri buruk, salah bergaul, kurang menghargai orang lain, dan lain sebagainya baik ketika kecil maupun sudah dewasa. Pengertian Kepribadian Menurut Atkison,dkk (1996), kepribadian adalah pola perilaku dan cara berpikir yang khas, yang menentukan penyesuaian diri seseorang terhadap lingkungannya (Sugihartono dkk,2007:46). Definisi tersebut menunjukkan adanya konsistensi perilaku, bahwa orang cenderung untuk bertindak atau berpikir dengan cara tertentu dalam berbagai situasi. Istilah kepribadian merupakan terjemahan dari bahasa inggris “personality”. Secara etimologis, kata personality berasal dari bahasa latin “persona” yang berarti topeng. Menurut Gordon W All Port “Personality is the dynamic organization whitin the individual of those psychophysical system, that determines his unique adjustment to his environment”. Menurut bangsa Roma, persona berarti “bagaimana seseorang tampak pada orang lain”, bukan dari sebenarnya. Aktor menciptakan dalam pikiran penonton, suatu impresi dari tokoh yang diperankan diatas pentas, bukan impresi dari tokoh itu sendiri. Dari konotasi kata persona inilah, gagasan umum mengenai kepribadian sebagai kesan yang diberikan seseorang pada orang lain diperoleh. Apa yang dipikir, dirasakan dan siapa dia sesungguhnya termasuk dalam keseluruhan “make up” psikologis seseorang dan sebagian besar terungkapkan melalui perilaku, karena itu kepribadian bukanlah suatu atribut yang pasti dan spesifik, melainkan merupakan kualitas perilaku total seseorang. Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Pembentukan Kepribadian Anak Anak prasekolah belajar dengan cara berinteraksi dengan orang lain dengan mencontoh, berbagi dan menjadi teman baik. Mereka juga mempelajari sikap, nilai, prefensi pribadi dan beberapa kebiasaan dengan mengikuti contoh, termasuk cara mengenali dan menangani emosi mereka. Anak prasekolah belajar banyak dari perilaku orang-orang disekitar mereka. Keluarga adalah kelompok sosial pertama dengan siapa anak diidentifikasikan, anak lebih banyak menghabiskan waktunya dengan kelompok keluarga daripada dengan kelompok sosial lainnya. Anggota keluarga merupakan orang yang paling berarti dalam kehidupan anak. Pengaruh Pola Asuh Orang Tua yang Bekerja dan yang Tidak Bekerja terhadap Pembentukan Kepribadian Anak Sikap, kebiasaan dan pola perilaku yang dibentuk selama tahun pertama, sangat menentukan seberapa jauh individu-individu berhasil menyesuaikan diri dalam kehidupan ketika mereka bertambah tua. Kenyataan tersebut menunjukkan pentingnya dasar-dasar yang diberikan orang tua pada anaknya pada masa kanak-kanak. Dasar-dasar tersebutlah yang akan dibawa sampai masa tua. Tidak dapat dipungkiri kesempatan pertama bagi anak untuk mengenal dunia sosialnya adalah dalam keluarga. Di dalam keluarga untuk pertama kalinya anak mengenal aturan tentang apa yang baik dan tidak baik. Oleh karena itu, orang tua harus bisa memberikan pendidikan dasar yang baik kepada anak-anaknya agar nantinya bisa berkembang dengan baik. Kenyataan yang terjadi pada masa sekarang adalah berkurangnya perhatian orang tua terhadap anaknya karena keduanya sama-sama bekerja. Hal tersebut mengakibatkan terbatasnya interaksi orang tua dengan anaknya. Keadaan ini biasanya terjadi pada keluarga-keluarga muda yang semuanya bekerja. Anak-anak kurang mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari orang tua karena keduanya sama-sama sibuk dengan pekerjaannya masing masing. Sedangkan anak pada usia ini sangat mambutuhkan perhatian lebih dari orang tua terutama untuk perkembangan kepribadian. Anak yang ditinggal orang tuanya dan hanya tinggal dengan seorang pengasuh yang dibayar orang tua untuk menjaga dan mengasuh, belum tentu anak mendapatkan pengasuhan yang baik sesuai perkembangannya dari seorang pengasuh. Anak yang ditinggal kedua orang tuanya bekerja cenderung bersifat manja. Biasanya orang tua akan merasa bersalah terhadap anak karena telah meninggalkan anak seharian. Sehingga orang tua akan menuruti semua permintaan anak untuk menebus kesalahanya tersebut tanpa berfikir lebih lanjut permintaan anak baik atau tidak untuk perkembangan kepribadiaan anak selanjutnya. Kurangnya perhatiaan dari orang tua akan mengakibatkan anak mencari perhatian dari luar, baik dilingkungan sekolah dengan teman sebaya ataupun dengan orang tua pada saat mereka di rumah. Anak suka mengganggu temannya ketika bermain, membuat keributan di rumah dan melakukan hal-hal yang terkadang membuat kesal orang lain. Semua perlakuan anak tersebut dilakukan hanya untuk menarik perhatian orang lain karena kurangnya perhatian dari orang tua. Sedangkan orang tua yang tidak bekerja di luar rumah akan lebih fokus pada pengasuhan anak dan pekerjaan rumah lainnya. Anak sepenuhnya mendapatkan kasih sayang dan perhatian dari orang tua. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan anak menjadi kurang mandiri, karena terbiasa dengan orang tua. Segala yang dilakukan anak selalu dengan pangawasan orang tua. Oleh karena itu, orang tua yang tidak bekerja sebaiknya juga tidak terlalu over protektif. Sehingga anak mampu untuk bersikap mandiri. Pengaruh Pola Asuh Orang Tua yang Berpendidikan Tinggi dan Berpendidikan Rendah Terhadap Pembentukan Kepribadian Anak Latar belakang pendidikan orang tua mempunyai pengaruh yang besar terhadap pembentukan kepribadian anak. Orang tua yang mempunyai latar belakang pendidikan yang tingi akan lebih memperhatikan segala perubahan dan setiap perkembangan yang terjadi pada anaknya. Orang tua yang berpendidikan tinggi umumnya mengetahui bagaimana tingkat perkembangan anak dan bagaimana pengasuhan orang tua yang baik sesuai dengan perkembangan anak khususnya untuk pembentukan kepribadian yang baik bagi anak. Orang tua yang berpendidikan tinggi umumnya dapat mengajarkan sopan santun kepada orang lain, baik dalam berbicara ataupun dalam hal lain. Berbeda dengan orang tua yang mempunyai latar belakang pendidikan yang rendah. Dalam pengasuhan anak umumnya orang tua kurang memperhatikan tingkat perkembangan anak. Hal ini dikarenakan orang tua yang masih awam dan tidak mengetahui tingkat perkembangan anak. Bagaimana anaknya berkembang dan dalam tahap apa anak pada saat itu. Orang tua biasanya mengasuh anak dengan gaya dan cara mereka sendiri. Apa yang menurut mereka baik untuk anaknya. Anak dengan pola asuh orang tua yang seperti ini akan membentuk suatu kepribadian yang kurang baik. Pengaruh Pola Asuh Orang Tua dengan Tingkat Ekonomi Menengah Keatas dan Menengah Kebawah Permasalahan ekonomi dalam keluarga merupakan masalah yang sering dihadapi. Tanpa disadari bahwa permasalahan ekonomi dalam keluarga akan berdampak pada anak. Orang tua terkadang melampiaskan kekesalan dalam menghadapi permasalahan pada anak. Anak usia prasekolah yang belum mengerti tentang masalah perekonomian dalam keluarga hanya akan menjadi korban dari orang tua. Dalam pola asuh yang diberikan oleh orang tua yang tingkat perekonomiannya menengah keatas dan orang tua yang tingkat perekonomiannya menengah kebawah berbeda. Orang tua yang tingkat perekonominnya menengah keatas dalam pengasuhannya biasanya orang tua memanjakan anaknya. Apapun yang diinginkan oleh anak akan dipenuhi orang tua. Segala kebutuhan anak dapat terpenuhi dengan kekayaan yang dimiliki orang tua. Pengasuhan anak sebagian besar hanya sebatas dengan materi. Perhatian dan kasih sayang orang tua diwujudkan dalam materi atau pemenuhan kebutuhan anak. Anak yang terbiasa dengan pola asuh yang demikian, maka akan membentuk suatu kepribadian yang manja, serba menilai sesuatu dengan materi dan tidak menutup kemungkinan anak akan sombong dengan kekayaan yang dimiliki orang tua serta kurang menghormati orang yang lebih rendah darinya. Sedangkan pada orang tua yang tingkat perekonomiannya menengah kebawah dalam cara pengasuhannya memang kurang dapat memenuhi kebutuhan anak yang bersifat materi. Orang tua hanya dapat memenuhi kebutuhan anak yang benar-benar penting bagi anak. Perhatian dan kasih sayang orang tualah yang dapat diberikan. Anak yang hidup dalam perekonomian menengah kebawah terbiasa hidup dengan segala kekurangan yang dialami keluarga. Sehingga akan terbentuk kepribadian anak yang mandiri, mampu menyelesaikan permasalahan dan tidak mudah stres dalam menghadapi suatu permasalahan.dan anak dapat menghargai usaha orang lain. Pada kenyataannya terdapat juga anak yang minder dengan keadaan ekonomi orang tua yang kurang. Oleh karena itu, peran orang tua dalam hal ini sangat penting. Orang tua harus menyeimbangkan dengan pendidikan agama pada anak. Sehingga anak mampu mensyukuri segala yang telah diberikan oleh sang Pencipta. Contoh Pola Asuh di BeberapaNegara Setiap bangsa mempunyai cara unik dan khas dalam hal pengasuhan anak karena pola asuh anak erat kaitannya dengan budaya setempat. setiap pola asuh yang dipengaruhi oleh budaya masing-masing bangsa punya sisi positif dan negatif. Pola Asuh Keluarga China Orang tua berkebangsaan China yang membesarkan anaknya di Amerika, bagaimanapun, akan dipengaruhi latar belakang budaya masyarakat China. Sebuah esai di Wall Street Journal menuliskan pola pengasuhan keluarga China cenderung keras tetapi tetap menunjukkan cintanya. Mentalitas masyarakat China yang pantang menyerah juga terlihat dalam pola asuh. Penulis esai tersebut mengatakan, orang tua tidak akan sungkan memberikan hukuman jika anaknya mendapatkan nilai A minus. Mereka cenderung menggembleng anak-anak dengan keras. Tujuannya agar anak berusaha sekuat tenaga mencapai hasil maksimal. Saat anak menunjukkan sikap tidak menghargai orang tua, anak-anak harus bersiap menerima omelan atau kritik tajam dari orang tuanya.Ini adalah mentalitas masyarakat China yang diterapkan dalam pola asuh anak di mana pun mereka berada. Pola Asuh Keluarga Amerika Berbeda lagi dengan pola asuh keluarga di Amerika yang dikenal sangat terbuka. Tentunya setiap keluarga punya hak prerogatif untuk memberlakukan pola asuh terhadap anak. Namun, tidak ada salahnya mengenali baik-buruknya pola asuh sebagai pembelajaran. Pola asuh di keluarga Amerika terbagi menjadi tiga kategori permisif, kekuasaan, dan menuntut perhatian. Masing-masing pola asuh ini mempunyai sisi positif dan negatif. Namun, masih ada cara untuk menyeimbangkan kedua sisi ini. Bersikap Permisif Sisi Positifnya, sikap permisif dalam merawat anak akan menumbuhkan penghargaan atas diri sendiri sehingga bisa membentuk rasa percaya diri pada anak. Anak menjadi lebih berani mencoba sesuatu hal yang baru. Orang tua biasanya terlibat dalam diskusi terutama saat anak sedang berargumentasi mengenai suatu hal. Membangun komunikasi terbuka justru membuat anak tahu mana yang baik dan benar, dan tidak menerka dengan pikirannya saja. Negatifnya, orang tua cenderung sulit bilang tidak kepada anak-anak. Orang tua di Amerika secara membudaya tak bisa bilang tidak. Hal ini tentunya tidak terjadi pada semua orang tua dengan pola asuh ala Amerika. Namun, sebagian besar dari mereka mengalami hal ini. Sikap permisif membuat orang tua menjadi defensif dalam rangka melindungi anaknya. Saat anak gagal dalam tes di sekolah, sangat mudah bagi orang tua menyalahkan pihak lain, menyalahkan guru yang tidak berkualitas atau menganggap hasil tes tidak adil. Orang tua tidak menyadari bahwa anak perlu mengalami kegagalan untuk tahu caranya belajar menjadi sukses. Menunjukkan orang tua berkuasa Sisi Positifnya, orang tua bisa memposisikan diri sebagai pihak yang patut didengar dan dihargai anaknya. Dengan menunjukkan siapa yang berkuasa, Anda sedang mengajarkan anak bahwa orang tua berkuasa dan bisa menolak, memerintah, bilang tidak atas permintaan yang berlebihan, dan termasuk juga mendapatkan penghargaan dari anak-anak. Sisi Negatifnya, tidak semua anak bisa memiliki kemampuan dan kekuatan dalam menerima sikap orang tua yang tegas. Anda bisa memarahi dan bersikap tegas kepada anak untuk menunjukkan orang tua berkuasa. Namun, hanya lakukan sikap seperti ini saat memang anak sudah melampaui batas. Bersikap menuntut dan terlalu berharap Sisi Positifnya, menggantungkan harapan atau bahkan tuntutan kepada anak untuk memenuhi keinginan Anda boleh jadi membuahkan hasil maksimal. Namun, ini terjadi hanya jika anak merespons gaya pengasuhan seperti ini dengan positif. Umumnya, pola pengasuhan yang terlalu banyak menuntut anak ini menimbulkan masalah orang tua-anak. Sisi Negatifnya, sikap orang tua yang terlalu menuntut anak, menggantungkan semua harapan kepada anak, hanya akan berujung pada masalah. Saat anak gagal dan tidak mampu memenuhi harapan orang tua, mereka yang berbudaya Timur akan marah dan memberikan sebutan tak mengenakkan kepada anaknya, seperti anak tak berguna, sampah. Lain lagi dengan orang tua dari budaya Barat. Mereka cenderung akan bersikap kasar yang sifatnya kekerasan fisik, seperti memukul. BAB III PENUTUP Kesimpulan Pola asuh orang tua merupakan pola perilaku yang diterapkan orang tua pada anak-anaknya yang bersifat konsisten dari waktu kewaktu. Pola asuh orang tua berpengaruh terhadap pembentukan kepribadian anak. Keluarga merupakan tempat sosialisasi pertama bagi anak. Seorang anak akan meniru perilaku dari orang tuanya baik itu perilaku baik maupun perilaku yang kurang baik. Hal itulah yang nanti akan dibawa anak sampai tua. Keluarga berperan sebagai penghubung antara kehidupan anak dengan kehidupan sosial dan norma-norma sosial, sehingga kehidupan di sekitarnya dapat dimengerti oleh anak, sehingga pada gilirannya anak berpikir dan berbuat positif di dalam dan terhadap lingkungannya. DAFTAR PUSTAKA Puji Lestari,dkk. (2008). Pelatihan Pola Asuh Anak Dalam Keluarga pada Masyarakat di Kampung Jlagran. Yogyakarta. Sugihartono,dkk. (2007). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press. Sarlito Wirawan. (2010). Pola Asuh (www.sarlito.net.ms). Diakses pada tanggal 22 Februari 2012 pukul 13.00 WIB. ___________. Pola Asuh. Tersedia dalam http://pondokibu.com/6155/belajar-dari-pola-asuh-di-negara-lain/. Diakses pada tanggal 22 Februari 2012.

Selasa, 04 Desember 2012

Senin, 02 Juli 2012

TUGAS MANAJEMEN LAB ADP “Struktur Organisasi LAB ADP"

TUGAS MANAJEMEN LAB ADP “Struktur Organisasi”
Dose Pengampu: Didi Wahyu Sudirman,


Disusun oleh:
1. Dian Anita (10402241011)
2. Cahyawati (10402241032)
3. Heriyanto (10402241041)
4. Siwi
PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2012
Pengelolaan laboratorium ADP idealny ditangani oleh beberapa elemen. Tentu saja kelengkapan SDM pengelola laboratorium di SMK pada kenyataannya harus menyesuaikan dengan ketersediaannya SDM yang ada. Berikut ini struktur organisasi laboratorium ADP:  
Adapun uraian tugas dari struktur organisasi di atas adalah:
1. Koordinator laboratorium (Korlab)
a. Mengkoordinasikan seluruh laboratorium yang ada di sekolah
2. Kepala Laboratorium (Kalab)
a. Mengelola laboratorium ADP
b. Merencanakan dan mengadakan alat dan bahan untuk kegiatan praktikum
c. Bertanggungjawab terhadap kelangsungan pelajaran yang berada dalam suatu laboratorium
d. Mengembangkan tim untuk kemajuan laboratorium
e. Mengembangkan kerjasama dengan pihak luar untuk pemanfaatan dan peningkatan fasilitas laboratorium.
3. Sekretaris Laboratorium
a. Mendata dan menginventaris setiap peralatan baik yang baru maupun lama bahkan peralatan yang sudah rusak, hilang, dan ketinggalan zaman agar diganti dengan peralatan yang baru.
b. Membantu tugas-tugas Kepala Laboratorium ADP
c. Melaksanakan tugas Administrasi di Laboratorium ADP
d. Memberikan pelayanan administratif kepada semua unsur di Laboratorium
e. Menyusun dan menyiapkan laporan pelaksanaan tugas Laboratorium
f. Mewakili Ketua Sub Laboratorium sesuai dengan tugas-tugas yang didelegasikan oleh Ketua Sub Laboratorium
4. Bendahara Laboratorium
a. Melakukan pembukuan/tata kelola keuangan Laboratorium dengan diketahui Kepala Laboratorium ADP
b. Memberikan laporan keuangan secara rutin tiga bulan sekali kepada Kepala Laboratorium (Kalab)
5. Divisi Teknisi/ Laboran Laboratorium
a. Membantu Kepala Laboratorium (Kalab) terutama dalam mempersiapkan alat dan bahan praktikum
b. Melakukan pemeliharaan alat dan bahan dengan baik
c. Membantu Kepala Laboratorium (Kalab) dalam hal administrasi dan penyelenggaraan praktikum sehari-hari.
d. Mendata kebutuhan bahan dan alat untuk kegiatan praktikum
e. Mengusulkan kebutuhan bahan dan alar untuk kegiatan praktikum kepada Kepala Laboratorium (Kalab)
f. Membantu guru dalam menyiapkan kegiatan praktikum
g. Mendata dan mengatur penggunaan alat dan bahan untuk kegiatan praktikum
h. Menjaga kebersihan dan keamanan laboratorium yamg menjadi tanggung jawabnya.
6. Divisi Pengadaaan
a. Mengkoordinir pengadaan alat-alat di laboratorium
b. Mengganti peralatan yang sudah tidak layak pakai
7. Divisi Perangkat Keras
a. Membantu teknisi/laboran dalam melakukan perawatan perangkat keras laboratorium ADP
b. Bertanggung jawab atas tugas-tugas yang diberikan oleh Kepala Laboratorium (Kalab)
8. Divisi Perangkat Lunak
a. Membantu teknisi/laboran dalam melakukan perawatan perangkat lunak laboratorium ADP
b. Bertanggung jawab atas tugas-tugas yang diberikan oleh Kepala Laboratorium (Kalab)
9. Divisi Pelatihan
a. Menjalankan kegiatan pelatihan teknisi laboratorium
b. Berkoordinasi dengan Laboran atas penggunaan ruang praktikum dan meminta persetujuan
c. Menyiapkan seluruh perangkat pelatihan
d. Menyusun laporan akhir aktivitas dan keuangan bersama dengan Sekretaris dan Bendahara
e. Berkoordinasi dan bekerja sama dengan Divisi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak dalam melaksanakan kegiatan pelatihan
f. Bertanggung jawab kepada Kalab
10. Divisi K3
a. Menyediakan alat-alat pencegahan terjadinya kecelakaan kerja
b. Memberikan jaminan asuransi kesehatan